Wei(gh)tttt, ini rekor yang benar2 weiittt dalam sejarah hidup (ahaha maksa banget)...
Jadi, belum pernah ada cerita yani gendut, kecuali pas lahir, baby nya endut n embem bangeettt. Hingga usia menginjak 28, perut mulai susah dikondisikan, a.k.a bunciitt!!!
Awal buncit baru deh ngrasain, oh inikah yang namanya rasa ingin kurus, ahaha dulu padahal pengen buangett gemuk, secara ya waktu itu BB nggk pernah lebih dari 40kg, terakhir malah cuma 38, hiks kerempeng ya. Pdahal tinggi skitar 160cm.
Sampai ada balada gula darah naek sampai diet gula segala. Gegara terobsesi pengen gendut segala jenis kudapan dilahap, makan nasi minimal 4x sehari, tiap pulang kuliah mesti bawa cemilan berat, donat, kebab, cake, siomay, tahu campur lamongan, mie ayam, tapi nihil. BB gitu2 aja, yang ada gula naek -_-
Semenjak saat itu saya disuruh diet, mulai mengatur pola makan, perbanyak sayur buah, sebisa mungkin mengurangi makan nasi putih, minum dan makanan manis, dan yang paling uwow saya mulai workout sendiri di rumah, gaya ini itu niruin instruktur di hp, sampe akhirnya mikir, aku ini ngapain ya -_-
Daann tibalah saat ini, dimana BB saya sudah 50kg (naik 12kg, Alhamdulillah ya Rabb) :D Gula darah? Uda normal dong :D meski perut tetep buncit :( nggak pernah workout lagi, gegara abis kepikiran "aku ini ngapain ya?", tapi sekarang jadi pengen mulai lagi. Kalo ada pertanyaan seneng nggak jadi tambah gendut gini? Seneng bangeeetttt, rasanya ingin kukatakan pada dunia yeeeyyyy aku tak lagi kerempeeng, hahaha. Jadi ini update blog cuma mau bilang ak seneng uda jadi lebi gendut, tapi bahasanya dibikin mbulet, wkwkwkw...
Ehm ehm balik serius, sebagai penutup, saya banyak belajar, segala sesuatu tidak bisa diraih secara instan, malah hasilnya akan buruk. Khusus dalam hal naikin berat badan, pikiran dan hati itu lebih penting, menghilangkan pikiran yang terobsesi untuk gemuk, dan menghidupkan hati dengan rasa ikhlas menerima kondisi kita dan nyaman dengan diri kita.
Stay healthy yaa. :)
Nah ini pertanyaan menarik...
.
Kenapa sih!!!
Katanya pacaran itu dilarang, tapi banyak yang pacaran ujungnya happy ending, bahkan sampai menikah?
Kalo itu dilarang Allah dan Allah nggak ridho, kenapa mereka mesti berjodoh dan bahagia?
Yang pertama : kalau saja dunia ini Allah ﷻ anggap memiliki nilai, tentu Allah ﷻ takkan kasih makan orang2 yang kafir padaNya...
.
Ternyata apa? Orang kafir tetap makan enak, pezina hidup senang, pemakan riba tetap kaya... karena apa? Karena harta dunia seisinya ini tiada nilainya di hadapan Allah ﷻ
.
Kalau Allah ﷻ tak suka kekafiran, kenapa orang2 kafir yg membunuh kaum muslim nggak disamber gledek aja semua?
.
Karena Allah ﷻ ingin kita, kaum muslim, berjuang dan berdakwah. Mengusahakan amal baik dunia melalui perantara mereka.
.
Yang durjana diperangi, muslim dapat pahala. Yang menyimpang didakwahi, jadi tabungan amal kita.
.
Itulah tugas kita : berdakwah.
.
Kedua : yakin mereka bahagia? Buktinya banyak suami/istri yg selingkuh sama mantan pacar. Banyak yg cerai. Banyak yg kecewa sama pacarnya setelah nikah.
.
Kalaupun mereka terlihat bahagia, bisa jadi seandainya mereka dahulu ga pacaran, mereka akan lebih bahagia.
.
Ketiga : ada yang namanya istidraj.
Seseorang yg terus menerus melakukan maksiat. Namun Allah ﷻ berikan semua kenikmatan dunia padanya.
.
kenapa? Agar ketika dia di puncak kesuksesan dan bahagia. Mendadak Allah ﷻ cabut nyawanya. Maka dia berada dalam kekecewaan mendalam.
.
Diangkat tinggi. Lalu mendadak dihempas keras. .
Hukuman dariNya.
.
Nah, serem kan.... Makanya, mending single aja... sampai halal. Setuju?
.
.
.
.
from@islamberdakwah
#fiqihwanita_
Baby pawa yang terlihat segar memberi harapan baru bagi saya, aahh ternyata banyak muncul akar baru, dari batang, daun, ilmu baru nih, perbanyakan bisa dari akan dan daun, catet! Hehe :D
Berikut foto-fotonya, disimpulkan sendiri ya, pake app dr hp agak susah menyusun foto, maafkan -_-
Sekian :)
Perkenalkan aku bayam yang belum dikenal (bingung ini bayam jenis apa). Bayam ini sedikit berbeda dengan bayam merah pada umumnya. Muka daunnya berwarna hijau, punggunya ungu (entah ungu entah merah, *padahal anak kimia nggak boleh buta warna ya, tapi ini memang susah dibedakan -.-)
Ceritanya pagi ini sedang observasi taman depan, sudah lama pengen nebang ini bayam, tinggi banget, lebih tinggi dikit dari yang punya, mengganggu penataan taman, *cieh.
Akhirnya pagi ini dieksekusi. Taraaa ini foto penampakan setelah daun mudanya dipetik, cocok buat hiasan meja ya, hihi, tapi bukan kuk, ini mau coba dimasak, semoga aja enak, semoga aja nggak beracun. Nggak lah, jangan. Krokot aja besa dimasak, rumput padahal ya, masa bayem nggak, hehehe. Kita coba saja abis ini :D