Tentang Rizky

By lieswa - 21.13

(Foto ngambil dari google🙊)


Menilik paradigma yang ada di masyarakat, bahwa rizky identik dengan harta benda.
Memiliki pekerjaan yang mapan, rumah dan mobil mewah, serta penampilan dan gaya hidup glamor.
Berlomba-lomba memamerkan pencapaiannya.
Barang-barang branded.
Komunitas berkelas.

Bukan tidak mungkin beberapa dari mereka mati-matian menampilkan timeline kehidupannya dari hasil berhutang.
Mobil leasing, rumah kpr, kartu kredit, dan sederet produk yang kelihatannya 'memudahkan' namun sejatinya mematikan.

Teringat rumus dari mas J tentang angka cukup.
Peningkatan penghasilan tak harus berarti peningkatan gaya hidup.
Peningkatan penghasilan harusnya adalah upaya peningkatan kebermanfaatan.
Saat Allah memberi kita rizky berlebih, bisa jadi itu sinyal untuk kita mengumpulkan pundi-pundi harta sesungguhnya, harta yang akan kita bawa mati, amal sedekah kita.

Saya pernah bertemu dengan seseorang.
Penampilannya saangat sederhana, gaya hidupnya jauh dadi kata wow.
Jika tau penghasilannya, beliau bisa saja gonta ganti mobil mewah tiap bulan.
Namun, alih-alih memperindah penampilan, beliau lebih memilih avanza sebagai teman perjalanan jauhnya.
Prioritasnya adalah bagaimana beliau bisa membantu lebih banyak anak-anak untuk merasakan pendidikan hingga bangku perkuliahan lewat beberapa panti asuhannya.
MasyaAllah kan, ada ya orang seperti itu.
Banyaakk!!
Dan banyak cerita hebat lainnya di luar sana, dari orang-orang luar biasa, yang tetap berbuat meski tidak terlihat.

Dari mereka kita bisa belajar, bahwa kita tidak harus membuktikan apapun, kepada siapapun.
Tugas kita hanya berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
Bahwa kita mampu untuk tak egois memikirkan kekayaan pribadi.
Berbagi arti, karena nikmat hidup sangat berarti.
Karena kembali lagi. sebaik-baik kita adalah yang bermanfaat untuk sesama.
Iya apa iya? :)

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Iya banget :). Aku sih mikirnya rumah gede, mobil mewah, itu pajaknya juga tinggi. Lah mending beli yg biasa, dan uangnya bisa utk keperluan lain. Nyenengin keluarga dengan trveling, bantu LBH banyak anak asuh, sedekah LBH banyak :D. Jauh LBH berguna itu drpd ngumpulin barang2 mewah yg sbnrnya malah ngabisin banyak biaya untuk maintenancenya :)

    BalasHapus
  2. Ah bener banget mbaa, sepemikiran. Btw salam kenal mba Fanny, terimakasih sudah mampir ^^

    BalasHapus