Pernah menjadi penggemar tulus karena lagu "sepatu" nya yang terlampau sopan di telinga.

Namun, baru kemarin secara nggak sengaja aku tau kalau dia juga nulis lagu yang damage nya kerasa banget, "pamit".

Ada yang nyeletuk gini, "kenapa tulus nyiptain lagu pamit?".

"Karena yang tulus juga bisa pamit saat pengorbanannya tak lagi dihargai".

Sad :(

Sebaik apapun perpisahan, moment tentang perpisahan itu pasti selalu menyedihkan kan, iya bangett..

Yaahh, takdir, siapa yang menyangka, kalau pada akhirnya mimpi untuk menjadi teman hidup hanya sebatas jadi pelajaran hidup (:

Karena kembali lagi, semua adalah bagian dari proses pendewasaan.

Untuk lebih baik? Tentu saja :)

Untuk lebih saling memahami.

Untuk lebih saling menghargai.

Untuk lebih saling menerima.

Teruntuk kalian yang memutuskan untuk saling pamit, yang kuat yaa, kalian adalah pernah, bukan menyerah, hanya sudah :')