Ini adalah resume dari kulzoom oleh Teh Hana Izzatul Jannah.
gambar diambil dari Pinterest |
Panduan yang berisi sistem kegiatan keseharian yang dirancang agar nilai-nilai ditanamkan dapat disampaikan dengan baik.
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS. An-Nisa 9)
Kurikulum mengcover berbagai aspek :
Jangan sampai :
1. Lemah Fisik
Imunitas lemah, mudah sakit, pola makan tidak sehat, tidak berolahraga.
2. Lemah Emosional
Mudah stres, tidak tegas, kurang empati, dendam, menyalahkan.
3. Lemah Finansial
Tidak bisa mengalokasikan keuangan, boros
4. Lemah Intelektual
Tidak berpikir logis dan kritis
5. Lemah Spiritual
Tidak kenal dirinya, pamrih, mengejar dunia.
Orangtua wajib bertakwa dan mengucapkan perkataan yang benar bersumber dari Al-Quran dan Hadits.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS. At-Tahrim 6)
Komponen Kurikulum Keluarga :
1. Tujuan : mengenalkan aqidah pada anak
2. Topik Pembelajaran : dikitkan dengan tujuan
3. Strategi Pembelajaran : mengamati ciptaan Allah
4. Detail Planning : riset destinasi yang sesuai dengan rancang detail kegiatan, selalu libatkan anak
5. Evaluasi : cek ulang pemahaman anak
2. Topik Pembelajaran : dikitkan dengan tujuan
3. Strategi Pembelajaran : mengamati ciptaan Allah
4. Detail Planning : riset destinasi yang sesuai dengan rancang detail kegiatan, selalu libatkan anak
5. Evaluasi : cek ulang pemahaman anak
Kurikulum di Rumah Kita :
1. Kurikulum di rumah dan di sekolah harus nyambung.
Orangtua tidak bisa berlepas tangan begitu saja setelah menemukan sekolah terbaik untuk anaknya.
Anak-anak perlu bekal keshalihan dan imunitas sejak dari rumah, di mana pun ia bersekolah.
2. Idealnya, keluarga punya kurikulum,
ketika sudah waktunya sekolah, maka orangtua mencari sekolah yang kurikulumnya sejalan dengan kurikulum di rumah.
Isi Kurikulum Keluarga :
1. Tauhid : mengesakan Allah
2. Muroqobatullah : merasa diperhatikan Allah
3. Ibadah : ritual berlandas iman dan tuntunan
4. Akhlak : jujur, rendah hati
5. Adab : adab keseharian
Berimbang antara :
Dunia = Akhirat
Skill Individu = Skill Sosial
Fisik = Spiritual
Edukatif = Rekreatif
Dunia = Akhirat
Skill Individu = Skill Sosial
Fisik = Spiritual
Edukatif = Rekreatif
Output
Output / hasil dari implementasi kurikulum diharapkan tentunya terkait dengan target-target dari tiap aspek dan sejalan dengan tujuan keluarga.
Namun dalam prosesnya, diperlukan syukur dan sabar. Syukur saat anak/anggota keluarga sesuai dengan ekspektasi yang direncanakan dalam kurikulum. Juga bersabar saat anggota keluarga sedang menguji satu sama lain.
Output / hasil dari implementasi kurikulum diharapkan tentunya terkait dengan target-target dari tiap aspek dan sejalan dengan tujuan keluarga.
Namun dalam prosesnya, diperlukan syukur dan sabar. Syukur saat anak/anggota keluarga sesuai dengan ekspektasi yang direncanakan dalam kurikulum. Juga bersabar saat anggota keluarga sedang menguji satu sama lain.
Buatlah kurikulum keluarga kita bersumber dari pedoman terbaik, dan mencontoh teladan terbaik agar Allah pun membimbing kita untuk mewujudkan keluarga Muslim yang layak dibersamakan di Surga oleh Sang Khalik.
Bagi anak, bukan banyaknya mainan, berlimpahnya peraga edukasi dan canggihnya metode. Tapi, kehadiran jiwa dan raga orangtua lah tools pendidikan yang paling efektif.
Yang tak kalah penting dari kesemuanya adalah, carilah partner yang memiliki visi dan misi yang sama, agar tak lagi berdebat tentang perbedaan pandangan mendasar, agar usaha untuk menuju JannahNya bisa lebih maksimal ^^